Kamis, 23 Januari 2014

"KHAGAH PUJANDA"

Tengis pai nyak bukisah
Kisah khagah pujanda
Gaya ni mawat kalah
Lawan mekhanai ngukha

Kapan kok ya wat lapah
Nyekhebong kaca mata
Sisir gambung kebelah
Goh koboy amerika

Kapan kok khani dawah
Ya mulai ngincar janda
Modal ni kah bubabah
Kik ngawak ni memanda

Kapan kak jalan-jalan
Jaket ni mak kik lupa
Sisir mak ketinggalan
Masup kantong celana

Ya Alloh mana tahan
Khagah sai macam sina
Tuha kidang galakan
Penyana ni hak gaya


Surabaya 14 Oktober 2013.
Oleh heri Al Kusyairi.

"GULAI KITIK PERAWAN"

Kuteduh halok bangik
Kik mengan sambol dilan
Kippak mubusuk cutik
Sai penting bangik mengan

Sambil mejong cengingngik
Kham mengan sehadapan
Sekijok kippak cutik
Ya alloh mawat nahan

Gulaini gukhing kitik
Kitik lagi perawan
Ya alloh mati bangik
Lupa kelama disan

Kippak mintuha khaddik
Mak khilong kikhi kanan
Andah ni mengan bangik
Hujung ni kelalaan.

"SURABAYA JAKARTA"

Surabaya jakarta
Perjalanan sekhani
Mulang cakak kekhita
Nyak kena kijok mulli

Mak nyangka mak kunyana
Mulli ni betik hati
Asal ni anjak sunda
Gelakh na yu hartati

Induh api ngebana
Nya kena ni perhati
Di ajak mit lamban na
Ni sani ko na kupi

Khadu jak hinno sina
Ya nangguh haga mandi
Bakhong bukak celana
Kuliak lamon bulu ni

Tekanjat nihan saya
Api sai ampai terjadi
Bakhong ku pedak mata
Ternyata mulli banci

PERDEBATAN PENGGUNAAN KH DAN GH DALAM PENULISAN KOSAKATA LAMPUNG

Oleh Diandra Natakembahang
Peminat Budaya dan Sastra Lampung
Tinggal di Bandar Lampung

Perbalahan dalam penggunaan huruf r versus kh dan gh sepertinya masih juga berlangsung, Udo karzi sebagai salah satu penulis yang kerap mengusung tema ke’Lampung’an masih juga  ngotot mengklaim bahwa penulisan r bagi kosakata Lampung yang berlafal kh atau gh adalah yang sah dan paling benar. Benarkah demikian? Udo menguatkan pembenaran argumennya dengan mengutip pendapat beberapa akademisi seperti Ir Irfan Anshory, Junaiyah H.M, Prof Frederik Holle, Prof Gijsbertus de Casparis hingga H.N. Van Der Tuuk, Udo juga mengutip manuskrip manuskrip Lampung terdahulu sepertimana yang tercantum dalam Les Manuscrifts Lampongs nya H.N. Van De Tuuk. Padahal sebenarnya sejak era kolonial yang berarti sebelum ejaan EYD digunakan pada medio 1972, justru telah dikenal penggunaan ch sebagai penulisan kosakata yang berlafal kh, sebagaimana di Lampung juga pada era keresidenan telah menggunakan penulisan ch pada teks teks berbahasa Lampung termasuk dokumen dokumen seperti Besluit [Surat Keputusan].

Udo karzi yang didakwa sebagai revolusioner dalam sastra Lampung justru terjebak pada klaim sepihak tentang pembenaran penggunaan huruf r sebagai satu satunya yang sah dalam penulisan huruf Lampung pada kosakata berlafal kh dan gh. Selama ini Udo karzi dikenal sebagai pendobrak dalam dunia sastra Lampung dan dianggap sebagai pionir dalam mempopulerkan puisi modern Lampung. Udo sendiri telah melanggar semua pakem dan tatanan syair Lampung, yang secara tradisional memiliki rima aa bb atau ab ab seperti dalam syair Pepaccokh, Bandung dan Segata. Namun sepertinya dalam hal penggunaan kh dan gh yang jelas jelas mengakomodir lafal kosakata Lampung, Udo justru memilih status quo. Dalam tulisan kecil ini saya ingin mengemukakan beberapa alasan dan poin mengapa huruf r tidak bisa menggantikan kosakata Lampung yang berlafal kh atau gh, dan bahwa penggunaan kh dan gh lebih pas dan ideal bagi kosakata Lampung yang berlafal sama.

Setidaknya ada lima poin yang mendukung penggunaan kh dan gh dalam penulisan kosakata yang berlafal sama. Pertama, Had Lampung saat ini terdiri dari dua puluh buah masing masing ka ga nga pa ba ma ta da na ca ja nya ya a la ra sa wa ha gha/kha, Ini jelas berarti bahwa ra dan gha/kha adalah dua huruf yang berbeda dan peruntukannya disesuaikan dengan kosakata yang akan ditulis, karena jika tidak dibedakan penulisannya maka pembaca khususnya yang bukan penutur bahasa Lampung akan mengalami kegalatan dalam membedakan huruf r yang dibaca r dengan huruf r yang dibaca kh/gh. Penulisan yang salah jelas akan mengaburkan arti yang sesunggguhnya, seperti hakhu yang dalam bahasa Lampung berarti pengaduk tanakan nasi jika ditulis haru maka para pembaca khususnya yang bukan penutur bahasa Lampung akan mengartikannya sesuai dengan pengucapannya, haru yang artinya jadi berbeda yaitu iba.

Kedua, komparasi yang tepat dan ideal dalam menggambarkan penggunaan lafal kh dan gh adalah seperti kho dan ghin dalam huruf Arab, persis sama dengan penggunaan kh dan gh dalam bahasa Lampung. Dalam penulisan aksara Arab juga dalam penulisan latinnya, kosakata yang menggunakan huruf kho atau ghin tidak lantas ditulis atau diganti dengan huruf r [ra] karena jelas arti dan maknanya akan jadi berbeda, hal yang sama tentunya berlaku dalam penulisan kosakata Lampung. Pelafalan kho dalam huruf Arab persis sama seperti pelafalan kh pada mayoritas penutur bahasa Lampung yang berdialek Belalau/dialek Api, sementara pelafalan ghin persis sama seperti pelafalan gh pada mayoritas penutur bahasa Lampung yang berdialek Abung/dialek Nyow.

Ketiga, penulisan kh/gh pada kosakata Lampung yang berlafal sama lebih lazim digunakan ketimbang digantikan atau ditulis dengan huruf r. Berbagai media penulisan teks berbahasa Lampung menggunakan penulisan kh/gh, mulai dari kehidupan sehari hari seperti saat menulis di sms dan media sosial hingga yang relatif formal dan baku seperti penulisan naskah pidato dipemerintah daerah, naskah berita dibroadcasting radio dan televisi seperti RRI dan TVRI, hingga buku buku pelajaran bahasa Lampung dan kamus bahasa Lampung. Beberapa kamus bahasa Lampung yang dimaksud adalah seperti Kamus Bahasa Lampung, Indonesia-Lampung dan Lampung-Indonesia oleh Drs Fauzi Fattah MM [Gunung Pesagi, 1998] dan Kamus Lengkap Bahasa Lampung, Indonesia-Lampung Lampung-Indonesia oleh Dr. Eng. Admi Syarif [Lembaga Penelitian Universitas Lampung, 2008]. Hal tersebut membuktikan bahwa secara empiris penulisan kh/gh jauh lebih lazim digunakan sehari hari hingga untuk kebutuhan yang lebih formal oleh penutur bahasa Lampung secara de facto ketimbang ditulis dengan huruf r.

 Keempat, dalam bahasa Indonesia dikenal beberapa konsonan atau gabungan huruf, masing masing adalah ng, ny, sy dan kh, hal ini jelas membuktikan bahwa penggunaan kh adalah sesuai dengan tata bahasa Indonesia. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka terdapat beberapa kosakata yang menggunakan konsonan kh seperti khas, khasiat, khalayak, khawatir, khitan, khianat, khidmat, khilaf, khotbah, khusuk, khusus dan lain lain. Ini jelas berarti bahwa KBBI juga mengakomodir penulisan kh dalam kosakata yang berlafal sama dan tidak menuliskannya dengan huruf r, h, k atau g. Pelafalan kh seperti pada kosakata kosakata yang terdapat dalam KBBI adalah persis sama dengan pelafalan kh pada sebagian besar penutur bahasa Lampung dialek Belalau/dialek Api. Contoh Ilustrasi penulisan seperti pada kosakata bahasa Indonesia “khas”, tidak lantas ditulis dengan kas, has atau ras, mengapa? Karena artinya akan jadi sangat jauh berbeda, kas artinya simpanan, has merupakan salah satu bagian dari daging dan ras artinya warna kulit, ini jelas menunjukkan betapa rancunya penulisan bila tidak disesuaikan dengan pelafalannya.

Kelima, penulisan huruf dibeberapa bahasa daerah di Indonesia seperti dalam bahasa Sunda dan Jawa, penulisan kosakatanya disesuaikan juga dengan lafalnya. Seperti bahasa Sunda yang mengenal tujuh vokal, selain a, i, u, e, o, bahasa Sunda juga mengenal vokal e pepet dan eu yang mirip dengan e pepet namun memproduksi suaranya dengan mulut lebih terbuka. Vokal eu terdapat pada kosakata seperti dieu, ceuk, peuyem, taneuh, beureum, meureun dan lain lain yang kesemuanya ditulis sesuai dengan pengucapannya, tidak lantas digantikan dengan e atau e pepet. Sementara dalam bahasa Jawa konsonan dh terdapat pada kosakata seperti wedhi, wedhok, randha, padha dan padhang yang juga ditulis sesuai dengan pelafalannya, tidak lantas ditulis wedi, wedok, randa, pada dan padang. Jika pada bahasa bahasa daerah lain di Indonesia penulisan kosakatanya disesuaikan dengan pengucapannya, lantas mengapa untuk bahasa Lampung menuliskan kh/gh untuk kosakata yang berlafal sama dianggap haram dan salah?

Lampung saat ini sudah kecolongan sehingga orang orang diluar Lampung bahkan elemen masyarakat Lampung sendiri telah salah dalam melafalkan kosakata dan kalimat bahasa Lampung yang dituliskan dengan r. Beberapa contoh kosakata dan kalimat yang dimaksud, seperti pada semboyan Sang Bumi Ruwa Jurai, Ramik Ragom dan Helauni Kibarong yang dibaca dan dimaknai sama seperti tulisannya, padahal seharusnya dimaknai dan dibaca sebagai Sang Bumi Khuwa Jukhai, Khamik Khagom dan Helau ni Kik Bakhong. Lalu nama nama daerah seperti Ranau, Seranggas dan Kerang juga akhirnya dibaca dan dimaknai sama sebagai Ranau, Seranggas dan Kerang seperti nama makhluk bercangkang tersebut dalam bahasa Indonesia, padahal sebenarnya nama ketiga daerah ini adalah Khanau, Sekhanggas dan Kekhang. Hal ini jika terus menerus terjadi akan sangat fatal karena secara akumulasi akan mengakibatkan pergeseran makna secara kebahasaan dan degradasi nilai dari sisi sejarah.

Selain pada kata dan kalimat berfonem kh/gh yang ditulis menjadi r, beberapa nama daerah telah mengalami pergeseran makna secara fatal karena berusaha di”Indonesia”kan dan dihilangkan unsur Lampungnya, seperti pada nama daerah Kota Agung, Kota Bumi dan Kota Besi, padahal yang benar adalah Kuta Agung, Kuta Bumi dan Kuta Besi. Dalam bahasa Lampung sendiri tidak mengenal istilah “city” atau kota melainkan “pasakh” sebagai pusat perekonomian atau niaga, sehingga ada penyebutan seperti Pasakh Liwa atau Pasakh Kuta Agung, pasar sendiri dalam bahasa Lampung disebut “pekan”, sementara “kuta” yang pada nama beberapa daerah bergeser menjadi kota, sebenarnya dalam bahasa Lampung berarti pagar atau pembatas, persis serupa seperti kata “huta” dalam bahasa Batak.  Ilustrasi dan komparasi diatas sebenarnya hanya ingin menggambarkan betapa pentingnya menuliskan kosakata dan kalimat yang disesuaikan dengan fonem dan pengucapannya sehingga akan didapat pelafalan dan makna yang sesungguhnya, selain itu juga menggambarkan apa yang terjadi jika hal ini terus dilakukan.

Oleh sebab itu, langkah pemerintah Kabupaten Lampung Selatan yang menuliskan motonya sebagai Khagom Mufakat bukan Ragom Mufakat, dapatlah dijadikan salah satu contoh langkah baru dalam mengakomodir penulisan kh/gh untuk kalimat dengan pelafalan yang sama. Penulisan kh/gh pada media tulis berbahasa Lampung yang selama ini sudah lazim digunakan dapatlah menjadi bukti tentang ciri khas kearifan lokal Lampung pada pelafalan bahasanya, namun tentu saja kita harus tetap arif dalam menyikapi dinamika terkait bahasa Lampung. Akhirnya semoga coretan kecil ini dapat menjadi masukan bagi para fihak, care taker dan tentunya bagi kita penutur bahasa Lampung untuk terus mengapesiasi eksistensi bahasa dan sastra Lampung pada berbagai sendi kehidupan secara lisan, tulisan maupun visual lewat berbagai media dengan tetap melestarikan keotentikan kosakata bahasa Lampung namun juga tetap kritis terhadap semua wacana terkait bahasa Lampung. ”Telaju Guway Pepakhda Haga, Telaju Kicik Pepakhda Ngangkon”

Rabu, 08 Januari 2014

"BACAK SAI ASAL NIKU"

Lahlawi mati beni
Mak tungga gulai paku
Asing lamon sani ni
Mak sesuai citta ku

Pak khamik khasa mangi
Kimak tungga di niku
Asing kelamon mulli
Bacak sai asal niku

Niku sai betik hati
Anjoman di hatiku
Kidang api wada ni
Mak juga payu hamu

Kubidi papah khesi
Pedom di lambung batu
Selagi wai mehili
Niku do ancaman ku.

Surabaya 26 Oktober 2013
Oleh Heri Al Kusyairi.

"TEBINTA"


Nganik buak selimpok
Sua ku ngupi kakhu
Mak guna ya kik khumpok
Bacak sai asal niku

Mak dapok menok lawok
Tebinta di bengkulu
Mak dapok menok khompok
Tebinta nyak di niku

Niku jakhang ku penok
Dipa pai kidah haku
Nyikhang lawok tekabok
Mak duli asal temu

Jimat ku sioh bokkok
Peng luluh ni hati mu
Kalau khasan kham togok
Hakhopan ku di niku.

"PICCAK LAMPUNG"

Ya Alloh mamak bakhat
Ji badan mak bupegung
Tulung api pai syakhat
Tawwai nyak pincak lampung

Nyak khadu bulat tekat
Haga mittakh jak lampung
Kidang mak cukup syakhat
Kik badan makdok pegung

Tulung pai tamong bakhat
Kumbang selek sai agung
Kenyin tikat ku bulat
Mak lagi ngasah candung

Hinji angkah selawat
Sai bakal ya ku usung
Kenyin tambah mekhipat
Ninggal ko tanoh lampung.

Surabaya 4 Oktober 2012
oleh Heri Alkhusyairi..

Selasa, 07 Januari 2014

"PANTUN BEGUKHAU"

Wai belu lamon batu
Wai sappang lamon ukhang
Cinta ku lawan niku
Injuk mising mak ngisang.

Tekhabbus jak tenggamus
Pelanting di wai maja
Nunangko babbai khungus
Ya khayang busuk hawa

Kilapah unuk unuk .
Mak cungak khelong lagi .
Mak khippak ngambalatuk .
Yuppol soppol ko sugi.

Budandan khadu bela .
Lagak ne injuk khatu .
Conggok2 mak cawa .
Haguk ne mak bunantu

Kapan lapah arisan
Selalu ngusung langkut
Langak ni injuk bidan
Yakindo tukang ukhut

Surabaya 6 januari 2014
Oleh Heri Al Kusairi

"MANJAU DEBINGI"


  1. -MANJAU DEBINGI-

    Abang Isnin Arfandi
    api kabakh mu ganta
    mati pay khadu benni
    Niku mawat nyemuka

    niku mawat nyemuka
    Mekhawan tanno manggal
    Ku sepok mak kudipa
    Kukhau ukhau mak nimbal

    Ulih ki abang Heri
    Pagun khisok ya manjau
    Komen khik kelimpu ni
    Khisok nyani nyak layau

    Ki abang Baim Rhedza
    Pagun aktif Facebookan
    Wat lebon say ku khasa
    Kiya mak se anjawan

    Abdulah Nurwawi Ali
    nalom nihan wakhahan
    khisok ngakkak lom hati
    sakik tenai kutahan

    Nalom moneh buwayak
    Dilom khua bahasa
    Tutukh ku diya mamak
    Maklum bujak dewasa (baca: TUHA)

    Muhamad Nur Syamsi Hidayat
    Mak aktif di facebookan
    Belajakh wayak, Giyat
    Khisok kham setawwayan

    Nalom khua bahasa
    Tutukh ni sopan nihan
    Jak matiko mintuha
    Kidang delom wakhahan

    Abang Semacca Andanant
    Nalom nihan segata
    Khisok Nyak say inbokan
    Nanya khetti bahasa

    Nalom moneh hahiwang
    Bubandung dalih wayak
    Halok mak ngedok kukhang
    Kekalau kahud di NYak

    Sapa gelakh aslina
    Sappai tanno mak pandai
    Kinandi benni nana
    sikam khua mu indai

    khadu ni Atun Lia
    muli Tinggal di Riyad
    khajin ya manjau juga
    bu wayak ni semangat

    ki wayak ni nyemuka
    khisok ni geppung khagah
    mak akhu nyela wada
    mak akhu moneh makhah

    asli ne pagelaran
    khena ki hane di nyak.
    khadu beni kenalan
    jejama demon wayak

    Tanno nyak haga laju
    Nyubow dialek nyo
    Ricka Rahmat ku tuju
    Mun mak salah jak menggalow

    Mun mak paham Nyo,
    Dialek api moneh pandai
    Iya pernah komen juk enow
    dinana, di nyak. indai

    khadu ni Ginannsya Gina.
    lagi anak ni minan
    tanno mak di indonesia
    Ninggal ko pemekonan

    Mak lamon ga ku tulis
    Gelakh ni adik nakan
    Kanah injuk kehimbis
    Nepotisme hani tiyan.

    singgah di Matsayuti Putra Penyimbang
    Khadu khisok mepanjak
    Khisok nyak tutukh abang
    kekala moneh mamak

    Pernah nyani wakhahan
    Ya judul ni ; PELAUT
    cekhita lucu nihan
    Gelakh ku kena sebut

"MANJAU DEBINGI"


  1. -MANJAU DEBINGI-

    Abang Isnin Arfandi
    api kabakh mu ganta
    mati pay khadu benni
    Niku mawat nyemuka

    niku mawat nyemuka
    Mekhawan tanno manggal
    Ku sepok mak kudipa
    Kukhau ukhau mak nimbal

    Ulih ki abang Heri
    Pagun khisok ya manjau
    Komen khik kelimpu ni
    Khisok nyani nyak layau

    Ki abang Baim Rhedza
    Pagun aktif Facebookan
    Wat lebon say ku khasa
    Kiya mak se anjawan

    Abdulah Nurwawi Ali
    nalom nihan wakhahan
    khisok ngakkak lom hati
    sakik tenai kutahan

    Nalom moneh buwayak
    Dilom khua bahasa
    Tutukh ku diya mamak
    Maklum bujak dewasa (baca: TUHA)

    Muhamad Nur Syamsi Hidayat
    Mak aktif di facebookan
    Belajakh wayak, Giyat
    Khisok kham setawwayan

    Nalom khua bahasa
    Tutukh ni sopan nihan
    Jak matiko mintuha
    Kidang delom wakhahan

    Abang Semacca Andanant
    Nalom nihan segata
    Khisok Nyak say inbokan
    Nanya khetti bahasa

    Nalom moneh hahiwang
    Bubandung dalih wayak
    Halok mak ngedok kukhang
    Kekalau kahud di NYak

    Sapa gelakh aslina
    Sappai tanno mak pandai
    Kinandi benni nana
    sikam khua mu indai

    khadu ni Atun Lia
    muli Tinggal di Riyad
    khajin ya manjau juga
    bu wayak ni semangat

    ki wayak ni nyemuka
    khisok ni geppung khagah
    mak akhu nyela wada
    mak akhu moneh makhah

    asli ne pagelaran
    khena ki hane di nyak.
    khadu beni kenalan
    jejama demon wayak

    Tanno nyak haga laju
    Nyubow dialek nyo
    Ricka Rahmat ku tuju
    Mun mak salah jak menggalow

    Mun mak paham Nyo,
    Dialek api moneh pandai
    Iya pernah komen juk enow
    dinana, di nyak. indai

    khadu ni Ginannsya Gina.
    lagi anak ni minan
    tanno mak di indonesia
    Ninggal ko pemekonan

    Mak lamon ga ku tulis
    Gelakh ni adik nakan
    Kanah injuk kehimbis
    Nepotisme hani tiyan.

    singgah di Matsayuti Putra Penyimbang
    Khadu khisok mepanjak
    Khisok nyak tutukh abang
    kekala moneh mamak

    Pernah nyani wakhahan
    Ya judul ni ; PELAUT
    cekhita lucu nihan
    Gelakh ku kena sebut

Minggu, 05 Januari 2014

"Kundang Saro"

Nyak ngena kundang baru
Mak khippak sebangkilan
Khisok nyani nyak malu
Lawan adek nakan tan

Mula dang galak khigu
Bacak wi sekahutan
Pas niku makai gincu
kutawi mit di sulan

Tekanjat nyak mak nantu
Niku bang kesakian
Menapi niku haku
Bang puntut mu sunuan

wkwkwkwkwkwkwkwk

"MITTAKH DI IBU KOTA"

Lahlawi temon khamik
Hulun  mit  jakarta
Khanglaya jadi khupik
Penuh sesak manusia

Halok teduh tan bangik
Takhu di ibu kota
Segala unyin ngemik
Api citta kehaga

Induh jak gulai kitik
Togok khuti buaya
sunyin dacok kham nganik
asal cocok di hakhga

Kidang halok mak bangik
Bagi sai mak usaha
Dipa pun khang ni nyetik
Jadi sampah manusia

Mula puakhi khamik
Dang nyitta mit di ija
Kik pendidikan lunik
Bacak bu kebun lada

Berat tanggungan hukhik
Takhu di ibu kota
Api citta penganik
Sunyin pakai biaya

Segala ni mak ngemik
Kik kham mawat usaha
Persaingan ni pelik
Sunyin mawat di kita

Surabaya 5 oktober 2013
Oleh Heri Alkhusyairi..

"PANTUN PATAH HATI"

Pantun patah hati for you..
--------------------------------
> Kanan jalan kiri pun jalan..
> Di tengah tengah bunga melati..
> Kirim jangan pesan pun jangan..
> Kalau lah rindu datang sendiri..
___________________________
Bahtera laju di air tenang..
Bawa tembaga emas perunggu..
Jika hajat hendak bertandang..
Mengapa saya lama menunggu..?
___________________________
> Bawa tembaga emas perunggu..
> Dalam tautan ikat kan kain..
> Kiranya saya lama menunggu..
> Karena engkau ada yang lain..
___________________________
Harum sungguh bunga melati..
Kembang setangkai diwaktu pagi..
Sedih sungguh rasa di hati..
Sedang berkasih di tinggal pergi..
----------------------------------------
> Indah sungguh bunga selasih..
> Di petik nak dara di dalam taman..
> Sakit sungguh bercerai kasih..
> Wajahmu puan jadi kenangan..
---------------------------------------
Pucuklah pisang si bunga rampai..
Harum semerbak di senja hari..
Sungguhlah sakit kasih tak sampai..
Tinggalah daku seorang diri..
-----------------------------------------
> Fajar membayang meretak pagi..
> Terdengar Azan memecah sunyi..
> Tebujur badan seorang diri..
> Meratap menangisi luka di hati..

Oleh Heri Al Kusyairi

"PANTUN CINTA"

~"Pantun pagi hari"~
_____________
>Bagai pungguk rindukan bulan.
>Itu hanyalah perumpamaan.
>Badai dan taupan akan kulawan.
>Asalkan dia aku dapatkan.
__________________________
>Kuncup merekah bunga melati.
>Taman bunga seluas kebun.
>Jikalau hati saling mengerti.
>Tercipta cinta sebening embun.
___________________________
>Cinta diharap saling mengerti.
>Impian hati sidua insan.
>Kasih sayangku sudah bertimbun.
>Jangan lagi engkau ragukan.
___________________________
>Kuning jingga buah pepaya.
>Kalau masak hitam bijinya.
>Jangan engkau tidak percaya.
>Ku pasti coba untuk setia.
_________________________
>Anak kelinci jangan di adu.
>Adulah saja si anak domba.
>Siang malam aku merindu.
>padamu seorang yang aku damba.
__________________________
>Kancah perang di medan laga.
>Benteng Mataram kuat sekali.
.Sungguh aku merasa bangga.
>Punya kekasih baik sekali.
__________________________
>Buka piring juga rantang.
>Ambil juga sesendok nasi.
>Jika berbaring wajahmu datang.
>Dalam tidur terbawa mimpi.
_________________________
>Disini benang disana benang.
>Untuk mengikat silayang-layang.
>Siang dan malam mengenang.
>Adinda seorang yang aku sayang.
_________________________
>Pergi kepasar beli sepatu.
>Untuk bergaya acara pesta.
>Hanya engkau yang nomer satu.
>Juga tiada yang nomer dua.
_________________________
>Ramai sekali orang berpesta.
>Nada Nadi nyanyi di panggung.
>Damai hati berpeluk cinta.
>Kesana kemari rindu di tanggung.
_________________________
>Pagi sore minum jamu.
>Susu madu di campur telur.
>Lama sekali tidak bertemu.
>Rindu di hati sampai menjamur.
_________________________
>Rindu hatiku sudah bertimbun.
>Siang malam jadi impian.
>Pisah sehari rasa setahun.
>Kalau setahun tak terbayangkan.

"" Rayuan Gombal""
Oleh Heri Al Kusyairi

"Cekhita Sesiahan"

"SASIAHAN ALA WAY NGAKHIP SEMAKA"

Bukhani-khani Lehan mak tungga Sariyah. Kabakh sai ditengisne Sariyah ngelanjut sekula di SMA Sikhing Betik. Di hatine tekhok bacong ia nunggae Sariyah di lambanne, kidang ia khabai katubang dimakhahe bapakne. Lehan mak tahan ki haga tekhus-tekhusan nahan tikham. Bingi kanah malam minggu, pekekhne, ia bukhancaka haga ngekhatongi Sariyah di lambanne.

Waktu Lehan tungga Salimah, minanne Sariyah, di way balak, hane Salimah Sariyah makung dapok titunggai di lambanne. Sariyah makung dapok namu. Kattu ki haga tungga, ane Salimah lawan Lehan, siahan khaiya di bah lebingne. Di bah lebingne Sariyah wat lubang lunik khangmo ngukhaune. Kidang ki haga cawa dang hatangga, pelegohan khaiya, dang sappai bapakne nengis suakhamo.

“Menapi ki bapakne nengis suakhako?” tanya Lehan lawan Salimah.

“Niku pasti dosekhne. Sariyah makung dapok mainko mekhanai”.

“Sariyah kan khadu SMA?”
“Iyu, kidang bapakne makung ngizinko ia mainko mekhanai”.

“Acak khanno?”

“Iyu, khanno khaiya lah pokokne”!
“Khanno khappa?”

“Cuba khaiya, kanah niku pandai. Sangun susah ki nunangko jamma lagi sekula”, ane Salimah nimbal.

Cawane Salimah dengok-engokko Lehan khaiya waktu ia khadu lapah haga ngedi Sariyah. Ia lapah tenggalanan nattai babat mid arah pekon Padang Manis, ngelupoak Way Ngarip sai apai jak kena banjekh, begeluk haga siahan lawan Sariyah. Bulan makung keliak an, khani tekhai disusulne khaiya, saking haga tunggane. Sappai di depan lambanne Sariyah, ia lapah injing-injing mid di bah kamar kebik khangne Sariyah pedam. Khupane tihang lamban panggung khangne haga siahan langgakh, Lehan mak dapok ngekhidikko bangukne di lubang lebing Sariyah. Ia haga ngukhau Sariyah khabai ketengisan bapakne. Ia mekekh-mekekh khappa cakhane dapok ngekhedikko bangukne di liang lebing haga ngukhau Sariyah. Lehan ngeliak batu balak, hotongne penyangga akhi lamban. Hotong akhi lamban digindungne pakai papahne cukutne cocok in ia dapok khedik jak lubang lebing.

Bukali-kali Lehan ngukhau-ngukau gelakhne Sariyah, ngetok-ngetokko culukne di papan. Khupane Sariyah pedam lolok, mak nengis suakhane Lehan ngukhau. Lehan ngukhukko culukne di lubang lebing khik tekhus ngetok-ngetok khappa cakhane Sariyah miyah. Mak beni ia nengis suakha melapah tukhun jak tengah lapang nuju mid di jan dapukh. Lehan nukhunko cukutne jak batu, nyenap khabai katubang bapkne Sariyah nengis kekhatonganne. Lehan langsung lutcak, kepeleset jak batu, akhirne keguling di sikhing. Sambil nahan sakik ia tegakh pati mid babat, sambil segok ngeliak sapa sai ngebukak khakok dapukh lambanne Sariyah.

Jak jaoh Lehan ngeliak helinune mulli makai kawai handak, luakh jak khangok dapukh ngakuk selap sambil lapah kukhuk luwot di dapukh. Khupane Sariyah sai luakh jak khangok dapukh, sai nyani Lehan puttak pating tegakh mid babat jinna. Makung sempat Lehan ngukhaune, Sariyah khadu kebukhu kukhuk luot di dapukh sambil ngebokko khangok.

Lehan lapah mid dibah lambanne Sariyah luot, ngakuk batu sai teguling di sikhing, injing-injing sambil ngukhau gelakhne Sariyah pelegohan. Lehan nengis suakha cukut lemapah mid arah lebing, Lehan khadu senyum-senyum kehanjaan. Ia ngukhau Sariyah pelegohan sambil ngetok-ngetokko jakhine di papan.

“Sapa?” tanya jak dilam lebing.

“Nyak”, ane Lehan.

“Sariyah lagi mengan di dapukh”, ane suakha nimbal jak dilam lebing.

Lehan tekanjat. Ia ngekhasa hetta mak ketulungan. Ia mak pekhcaya ki makne Sariyah sai nimbal jak dilam lebing. Lehan mulai nukhunko cukutne pelegohan jak batu khangne cotcok sambil siap tegakh pati, kidang makung sempat Lehan tegakh, makne Sariyah nimbal luot ngayun Lehan nunggu Sariyah beres jak mengan. Lehan nengis suakha cukut lapah luakh jak lebing. Lehan apai ngekhasa tenang sambil culukne nyatcan dadane sai ngedebar-debar.

“Yah, Yah”, suakha makne Sariyah ngukhau Sariyah di dapukh hatang bacong, ketengisan jak babat.

“Api”, ane Sariyah ngayung jak dapukh. “Gelukko, jo wat Sidi ngukhau niku di bah lebing haga siahan”.
Lehan tekanjat waktu makne Sariyah nyebut gelakhne Sidi. Pekekhne, “nyak lain Sidi kattu Lehan. Acak makne Sariyah pandai gelakhne Sidi, api ki Sidi khesok medokh kodo?” tanyane dilam hati.

“Abang Sidi?” Lehan langsung tekanjat waktu Sariyah nimbal makne nyebut gelakhne Abang Sidi. Sambil lapah cakak di jan Sariyah nungga makne di tengah lapang.

“Sapa mak?” tanya Sariyah luwot.

“Injuk mak pandai-injuk mak pandai miyukhmo. Cuba tattuko pai sapa sai di bah lebingmono”, ane makne nimbal.

Sariyah lapah kukhuk mid lebingne, sambil nyenap di lubang lebingne.

“Nyak Yah, nyak. Lehan”.
“Niku Bang?”
“Iyu. Jak jinna nyak ngukhau-ngukhau niku kidang niku mak ngedok. Jak ipa niku la?” tanya Lehan.
“Nyak di dapukh, Bang. Mak pandai ki Abang haga khatong bingijo. Sapa nawai Abang nungga nyak di bah lebing la?”

“Salimah, minanmo, waktunya nyak tungga di way balak jinna mahayu.”

“Lapah namu di dapukh khaiya, Bang”, ajak Sariyah. Lain zamanni lagi siahan tanno”, timbal Sariyah.
“Ane Minanmo niku biasa siahan, makung dapok namu”.

“Aih, gudikne Minan khaiya, Abang dibuhungkone. Nyak biasa namuko mekhanai di dapukh. Lapah Bang, lapah di dapukh khayaiya khang ngobrolne. Tunggu nyak balin pai yu”.
Lehan langsung ngiyuko ajakanne Sariyah. Mak beni jak isan Lehan lapah mid khedik dapukh haga ngetok khangok. Makung sappai ia ngetok khangok, lappu batre hakhak bacong nyorot di tundunne. Lehan tekanjat, ia ngekhelong mid arah lappu batre, matane langsung kunang-kunang. Sambil lapah ia nutup pudakne pakai culuk. Ia lapah ngekhedik khangne lappu batre sai nyorot.

“Kurang ajar kamu ya!” Lehan makung jelas ninuk pudakne sai ngehejjak ia, langsung ia balik nanya:

“Niku sapa?”

“Ha.ha.ha, ” suakha lalang ngakkak sambil ngukui-ngukui ulu.

“Nyak Sidi.”
“Niku Di? Api guaimo dija? Dang nyani jamma haga jattungan khanno la wui, ki haga main-main liak-liak khangne,” timbal Lehan.

“Ha…ha…ha,” Sidi tekhus ngelajuko lalangne sambil cawa: “Khupane niku ripalku selama hinji, han. Mak kusakka niku han hamma-hamma main munih lawan Sariyah”.

“Api? Api hamo Di?” Lehan ngekhasa mak pekhcaya cawane Sidi. “Jadi niku main munih lawan Sariyah? Mulai jak kesaka? Ki temondo, kita khua jejama khaiya, kita khua icak-icak mak pandai khaiya. Khappa da?”

“Dang khanno ce,” ane Sidi sambil ngukkui ulune. “Nyak wat niat haga ngajongko Sariyah. Tattu mak bangik ki haga kawok an tunang khanno. Kattu, mahap ajo puakhi, lain ngehapa ko niku, kattu kiluku niku sai mundukh. Masa niku mak pandai, bulan depan, kak khadu jak musim kupi, nyak haga ngebambangko Sariyah”.

Lehan ngehamma. Mak cawa kippak sepatoh. Hatine jadi khagu haga nekhusko ngetok khangok dapukh ulih nengis cawane Sidi. Ia lapah mepekh pelegohan mid babat. Sidi ngehamma khaiya, mak lagi cawa khabai nyani Lehan kesinggung. Lehan tekhus lemapah. Di hatine makmanda kesolne. Mulli sai dihakhap-hakhapkone selama hijji nyakikko hatine. Sariyah mak tekhus tekhang ki main munih lawan Sidi. Ia haga tekhus ngelajuko khasanne lawan Sariyah, ia ngekhasa mak bangik, hatine khadu khagu khik mak bangik lawan Sidi. Tikham bukhani-khani haga tungga lawan Sariyah ditahanne khaiya di hatine. Ia tekhus lapah nattai babat, nyebekhang jambat, mulang moloh mid lambanne. Hatine sakik, senggitahne ia anak ngukha.

"MEKHATTOK NGAJONG LUOT"

Abang/suami: "Dek, Kik nyak kawin luot di keni mawat??"

Enggom/bini : "Pasti lah bang, asal abang haga belajakh Grammar Bahasa Enggris sai betik khik benokh pai"

Abang/Suami : "Payuuu, khappa cakha ni dek... lajakh pai nyak yuu..."

Enggom/bini : " kik sai mubil kan bahasa Enggrisni One Car, nah kik khua mubil bahasa Enggresni Two Cars... sai di ujung kalimat ni di tambah huruf S... Benokh mawat?"

Abang/Suami : "Ooh.. benokh dek, hinno gampang...!!! Tinggal nambah huruf S di ujungni yu khan...???"

Enggom/bini : "Benokh nihan bang, sai hinno gegoh jama abang"

Abang/Suami : "Maksudni...???"

Enggom/bini : "kik ngajong sai, abang MAMPU...!!! Kidang kik ngajong khua tinggal tambah S gaoh BANG,..kenyin niku MAMPUS!!!!!!!!!!!!!!!!"

Abang Suami : Happuunn ..Tuluuuungg*&^%$#@!

Oleh Heri Al Kusyairi

"CEKHITA SANAK SUNAT"

Waktu nyak lunik tumbay nyak pekhnah ngalami PELECEHAN, nyak ni gagelok ko khagah , nyak ni BIUS tian, PUTIT KU di pegung-pegung tan sampai TIKEKHAH2. khasani tekhok nyak gadu ko tian mit KOMNAS Perlindungan Anak,tapi apilah daya ku, hani bapak ku, "Nakk,.tulung titahan gaoh, mungkin hinji khadu sukhatan anjak sai kuasa, sai harus niku tekhima" apilah dayaku,nyak angkah dacok memendam khasa,tetapi setelah nyak sadar, aguuuuuy,..ala maaaakk..!!! TERNYATA DIKHIKU LAGI DISUNAT.

Oleh Heri Al Kusyairi.

"SUSAH NYEPOK KAKHAJJA"

"SUSAH NYEPOK KEKHEJA"

Saking susahni nyepok kekheja, jekhema lulusan ITB akhirni nerima tawakhan kekhajja di kebun benatang bandung, tiap khani ia makai kawai/kostum jekhema pullan/gorila (toh makdok sai pandai ulih ya makai topeng) tiap khani ya ngegigik-gigik kacang khik putti tekhus menekhus….
Ia luccak-luccak setiap khani dengan lincahni jak-kayu mid kayu …khik juga dapok berhitung!!!,
semenjak hinno sai khatong di kebun binatang butambah lamon, ulih haga nyaksikon jekhma pullan (gorila)sai lincah khik nalom seno. .
Akhirni di suatu khari, tibalah saat sai nahas , waktu ia luccak-luccak, ia kepeleset khik tehumbak di kulam buha … “Matipai kidah niku badan” hani cawa ni dillom hati….
Ia berusaha cakak secepat-cepatni di pinggikh kulam, namun buhani lebih cepat mekhaddik moneh banguk ni sai mangah balak…. khik ipon-ipon ni sai tajom siap haga nyakhak-nyakhak ko badan ni ….
pengunjung pun mekik-mekik ngekhi pas banguk ni buha nekhakkom ya …
Antakha sadar khik pingsan ia nengis sesiahan jak dilom banguk ni buha na…………
hani..“dang khabai-khabai bang , saya ji anjak UNILA”...

Surabaya 12 Juni 2013.
Oleh Heri Al Kusyairi

"Cekhita Kebayan"

Ampai jadi kebayan (pengantin baru)
Saat ampai jadi kebayan ...
Bakas : Akhir ni saat sai kutunggu-tunggu khadu beni kesampayan juga.
Babbay : Apikik niku khila kik nyak malih?
Bakas : Tantu mawatlah !! dang pekhnah niku bupikikh juk khena.!!!
Babbay : Apikak niku demon jama nyak??
Bakas : Tantu !! Selamani nyak tetap juk khena.
Babbay : Apikik niku pekhnah selingkuh??
Bakas : Mawat !! nyak mak bakal ngelakukon hual sai jahal juk khena
Babbay : Haga kodo niku nyium nyak??
Bakas : Yu Pastine
Babbay : Sayangku.... ...
Sekhadu jak 10 tahun ....
tinggal baca jak bah mit datas . Hehehee...

Oleh Heri Alkusyairi

"PATTUN BEGUKHAU"

Midokh midokh di dakhak
Ketandang buah jekhing
Wat mulli bottokh pudak
Injuk bakwan tenggukhing

Cekhabbus jak tenggamus
Sappot di dunggak belimbing
Nuangko babbai khungus
Sikop kidang mehaccing

Jak pangkul mit wai hakhu
Singgah di pekon gukhing
Cinta ku lawan niku
Sang kakhung payah nyiccing

Ki lapah unuk unuk .
Mak cungak khelong lagi .
Mak khippak ngambalatuk .
Nyoppol soppol ko sugi.

[mahap ki sai mak khia ].

Surabaya 14 Juli 2013
Oleh Heri Al Kusyairi.

"MULANG BUKA"

Udiya kitik khamik
Belangui di humakha
Kantu wat salah kicik
Mahap wi kutti dija

Sikam sangun mekhamik
Kumpul sunyin keluarga
Segala ni mubangik
Bugukhau lalang waya

Lain nyak ngicik betik
Bakhong lebakhan tiba
Kumpul puakhi khamik
Khatong jak ipa-ipa

Api pun sai tikanik
Bangik nihan tikhasa
Mangedok khasa sakik
Ujung ni pun bagaia.

"Selamar lebakhan puakhi mahap lahikh bathin"

Surabaya 8 Agustus 2013
Oleh Heri Al Kusyairi

"PEKHABUT MUKHAH MERIAH"

Minah: "Wuuyy Mat, haga mit dipa..??"

Selamat: "haga ngambeli kawai min...!!"

Minah: "Oh.. acak begeluk ga khanno kidah bang..?"

Selamat : "Soal ni no wat toko lagi baru, mukhah-mukhah nihan.. Ulih nyak pandai disan wat tulisan, Kemeja 2000, Celana Jeans 4000, Kimono 3000.. Pokokna mukhah-mukhah unyin..!!"

Minah: "Ah, masa bang.. Api gelakh toko ni kidah...?"

Selamat : "Kik nyak mak salah wat tulisan ni "..LAUNDRY.."
Surabaya 01 oktober 2013
di postingkan oleh "Heri Alkhusyairi

"KUPI LUAK JADI KUPI KUCING"

Slamat butamu di lamban ne Faisol disuguhi ni kupi. hani kupi ne bangik nihan, soalne Faisol muji kupi sai disuguhko ne. Slamat akhirne nyuba kupi sinno soalne iya penasaran khasane.

Slamat: "hinji kupi api bang, kok khasane khada pekhos?"
Faisol : "hinno kupi istimewa, gegoh kelawan kupi luwak sai mahal sa."
Slamat : "hoo khanno yu bang, hinji kupi api gelakhne?"
Faisol: "Kupi kucing, tenyanik ku tanggalan..."
Slamat : "api temon kodo cak gelakhne kupi kucing?"
Faisol : "Soalne diolah lewat kucing, kupi luwak kupine dikanik mosong semakkung ne diolah, kupi kucing hinji dikanik kucing semakkung ne di olah jadi kupi bubuk.
Nyak terinspirasi jamma kupi luwak, cuma nyin gampang kusani kupi kucing gaoh."
Slamat : "Kucing demon kupi kodo , Sol?"
Faisol : "Setemon ne mawat, kupine kugiling khada kasar, tekhus kucampokh ko iwa asin, khadu jak hinno ku kanik ko di kucing."
Slamat mulai tenai ne khada sakik,
Slamat : "Tekhus khappa proses ne sol?"
Faisol : "Kopine kan luah bakhong tahi kucing, gilingan kupine tisakhing, tibasuh tekhus sampai kekhing, tekhus tigiling luot sampai halus. Lha hinji kebenokhan dikhimu sai pekhtama nyuba kupi kucing,kik hulun sai bakhih makkung wat sai kusuguhi kupi kucing jo, nyak nenggalan haga nyuba makkung kuwawa.. khappa kidah mat khasane?"

Slamat: "Bajang niku kidah nii.... kukhiiiiis.... nikuuu ...!!! hinji sa lain kupi kucing, Sol, tapi tahine kucing !!!!"..hok-hok-hok.. selamat laju mutah hukhut...

Piss Ah .... hahahahahahahaa
Surabaya 19 Pebruari 2013.
Oleh Heri Al Kusyairi

"Balak Awak"

"BALAK AWAK"

Matsayuti Sembiring ngusung ucok,
adikni sai ampai khatong jak tarutung, jalan-jalan mit Monas.

Sesampai
di puncak ni monas
mat sayuti sembiring unjuk gigi kelawan adek ni.

"Cok,
pandai mawat niku hani?
bahwa huddi lamban ni Presiden SBY,"

"Bah, balak nihan lamban ni yu Bang...,
timbal ni ucok mehanjak.

"kik sai huddi
Gedung Indosat,
kantor hanpon ni abang ji,"
hani matsayuti cawa jama Ucok sambil menggeh mit kebelah barat sambil mengacungkon HP ni.

"Bah,.. balak khik khanggal kantor ni yu Bang?"
hani ucok mehanjak.

"ulih hinnolah ngebani suakha ni hp ni abang mu ji mehatang,"
cawani matsayuti tegas.

"sai balak-balak di kebelah ni, gedung api bang,?"
tanya Ucok.

"huddi gedung BI, anjak huddilah asal ni duit ni abang mu ji khatong,"
hani matsayuti nepas-tepaskon dompet ni.

Ucok makin mehanjak kelawan abang ni, sai khanno mekhaddik kelawan kehebatan-kehebatan ni huddi.

"Lamban ni presiden makkung sepikha balak, Cok,"
matsayuti tekhus cekhita,

"Pandai mawat niku mulai jak BI huddi
tekhus sampai di kudan ni di,
sunyin ni huddi tanoh abang,"
hani matsayuti nekhuko cekhitani ngeyakin ko ucok.

"Suhanalloh ,benokh kodo Bang?"
ucok butanya semakin hanggum.

"Kik niku mak pekhcaya,
cuba kham tanya kelawan mekhanai ngukha ji,"
cawa ni matsayuti.

"Dek,@Isnin Arfandi
benokh kan daerah di kudan ni BI huddi tanoh abang?"

"Betul Bang,"
jawab Isnin Arfandi.

"Api da cawaku...!!
Lapah kidah kham tukhun,"
Cawa ni mat sayuti nakhik culuk ne adek ni sai semakin hanggum kelawan abang ni .=))
Piss ah..hahahahahahahaahha

Oleh Heri Al Kusyairi

"GUKHU NAWAI NGAJI"

PENYIN PAI KUTTI SANAK
NYAK HAGA NAWAI NGAJI
TULUNG CUBA PAI SIMAK
PENYIN KO BACAAN NI

HURUF BALAK MUPANJAK
SEKHOK KO DILLOM HATI
TIHAPAL KO KIK DAPOK
KENYIN DANG SALAH LAGI

DANG SAMPAI ICAK-ICAK
PEPURAK NGEBACANI
DANG NIPU DIKHI SANAK
KANTU BUGU LAJU NI

TIKHU PAI KUTTI SANAK
KU ULANG BACAAN NI
TIBACA KHIK TISIMAK
NALOM MULANG MIT KUTTI

ALIF DI ATAS A
NUN DIATAS NA
YA  DIATAS YA
LAM DI ATAS LA
MIM DIATAS MA
SYIN DIATAS SA

DIBACA ANA YA LAMASA..
PAHAM..?

SURABAYA 9 OKT. 2013
OLEH : HERI AL KUSYAIRI

"DEMON KIDANG KHUGUI"

lahlawi temon tegi
Tanjakan di sedayu
Ku bidi juga hati
Adek do sai ku tuju

Hana hana ni kayu
Mangga di tengah pekon
Hana-hana ni niku
Mak luput jak angangon

Kemiccak cabus di wai
Mati mak pandai langui
Kik niku haga pandai
Nyak demon kidang khugui

"TUKANG PAKKAK"

Sai, khua ,telu, pak
Lima, nom, pitu,walu
Tulung pai tukang pakkak
Sapa bakal judu ku

Jawab ni tukang pakkak
Judu mu jak bengkulu
Badan ni handak buttak
Tukakang jual tembaku

Lah lawi tukang pakkak
Tulung sepok lali ku
Gugukh mawat kuliak
Hakhung ni mak bunantu

Jawab ni tukang pakkak
Pandai nyak di lali mu
Gugukh bah batang tupak
Ni segok ko halipu.

Surabaya 5 Oktober 2013
Oleh Heri Alkhusyairi.

"Tikham Gulai Paku"

Tikham di gulai paku(SAYUR PAKIS)"

Ajo Selera kulinerku moloh mit pekon "ndeso". khadu butahun beni ne nyak makkung naccas gulai paku,sai khisok kukanik tumbai wkt nyak lagi lunik, yaddo da Gulai Paku (sayur pakis).sebab gulai paku sa payah nyepok ni di surabaya.

Nyak khadu bubulan-bulan mesan di tukang gulayan (paijo khik paijem), mangkung moneh mansa juga. Setiap nyak kukhuk di warung mengan padang astawa warung jawa, selalu kutanya ko gulai paku. Tapi senangun payah nyepok gulai paku na, mangidok hani tian.

Mungkin, hulun sai jak lagi lunik takhu di kota balak injuk Surabaya khik Jakarta misal ni malah makkung pekhnah sekalai ngenal khik nganik gulai paku, tapi nyak sai lunik ne di pekon..hemm tikham moooong... , gulai paku sua sambol mendikha.. Bangikk nihaaan, pokok ne nyihah mooongg

"NYANI GELAKH"

Ajo guai cekhita
Nyani gelakh puakhi
Jak saka togok ganta
Pagun ya talakuni

Gelakh ni manusia
Lamon nihan khincini
Ulih anak hahana
Tikeni gelakh Sairi

Wat moneh nyin melana
Kenyin dang geluk mati
Keni gelakh lekok rina
Hinno pai alasan ni

Wat moneh khisok lippot
Lijung mak mulang-mulang
Ti keni gelakh sappot
Nyin mak malang melintang

Wat moneh sai nyareat
Nyin mak mekhuyuh lagi
Ti keni gelakh selamat
Kenyin panjang umukh ni

Wat munih jekhma batak
Gelakh nutuk margani
Nutuk marga ni bapak
Hinno sai helau hani

Wat marga ni tarigan
Gelakh ni anjak upi
Nalom jual gorengan
Munih ya jual kupi

Babbai ni tukang kriditan
Rentenir moneh jadi
Gelakh ni lastria tambunan
Bekhingosan pudak ni.

Wat munih hulun jawa
Gelakh sesuai khani
Hinno khadu biasa
Ulih khanno jak primboni

Kik lahekh khebu legi
Jadi gelakh legiman
Khayya moneh babbai ni
Keni gelakh legini nian.

Kik lahikh selasa pon
Keni gelakh panidin
Kik babbai ni saripon
Penjual iwa asin.
Wkwkkwkwkkwkwkw

Surabaya 9 Oktober 2013
Oleh Heri Alkhusyairi..

"CINTA BELABUH DI KOTA AGUNG"

Engok Janji ku adek
Waktu kham di tekhbaya
Asing lamon sai khaddik
Niku do sai ku cinta

Mesigit pasakh madang
Tegak di pinggikh lawok
Khappa hati mak bimbang
Kik niku mak kupenok

Wai terjun wai lalaan
Wisata debah tebing
Niku mak keliaan
Santokh nihan ku bimbing

Dermaga kota agung
Labuhan ni semaka
Lamon ni mulli lampung
Niku do sai ku binta

Ano wisata baru
Daerah batu balai
Sekhibu lain niku
Labuhan ku pagun sai.

Surabaya 31 Oktober 2013
Oleh Heri Alkhusyairi....

"LAMPUNG CADANG"

Cadang seni budaya...
Kik kheji cekhitani...
Ulih bahasa ganta...
Khadu lamon khubah ni...

Kik sanak zaman ganta...
Mak cawa lampung lagi...
Titaway bahasa indonesia...
Seno khadu umum ni...

Tutokh kham ayah bunda...
Lain kik mak bak lagi...
Mak dunggak mak dedoh sa...
Khadu lamon bukti ni...

Sai di pekon kheno juga...
Di kota api lagi...
Lo lo guwa- gowa...
Kheno do bahasa ni...

Nangun lampung ji ganta
Khadu cadang gelakh ni
Baik dillom bahasa
Munih di budaya ni.


Nangun hinji masani

Lampung cadang lahlawi
Dialek ni mak O-A lagi
Khadu tambah munih R ni.

Mak desa mak di kota
Khadu lamon khubah ni
Tamong kajong ji ganta
Khubah andung datuk wi.

Khayya munih celana
Mawat mekejung lagi
Hinjang awik ji ganta
Celana putuk gantini.

Injuk lagu bedana
Munih remix gantini
Hinno tanda budaya
Acoooor nihan wi lawi.

Ancorr pesena telor ta'iye.
Hahahahahaha

Surabaya 4 Oktober 2013
Oleh Heri Al Kusyairi dan Abank Kany lamon angangon.

"MANJAU DEBINGI"

Abang Isnin Arfandi
api kabakh mu ganta
mati pay khadu benni
Niku mawat nyemuka

niku mawat nyemuka
Mekhawan tanno manggal
Ku sepok mak kudipa
Kukhau ukhau mak nimbal

Ulih ki abang Heri
Pagun khisok ya manjau
Komen khik kelimpu ni
Khisok nyani nyak layau

Ki abang Baim Rhedza
Pagun aktif Facebookan
Wat lebon say ku khasa
Kiya mak se anjawan

Abdulah Nurwawi Ali
nalom nihan wakhahan
khisok ngakkak lom hati
sakik tenai kutahan

Nalom moneh buwayak
Dilom khua bahasa
Tutukh ku diya mamak
Maklum bujak dewasa (baca: TUHA)

Muhamad Nur Syamsi Hidayat
Mak aktif di facebookan
Belajakh wayak, Giyat
Khisok kham setawwayan

Nalom khua bahasa
Tutukh ni sopan nihan
Jak matiko mintuha
Kidang delom wakhahan

Abang Semacca Andanant
Nalom nihan segata
Khisok Nyak say inbokan
Nanya khetti bahasa

Nalom moneh hahiwang
Bubandung dalih wayak
Halok mak ngedok kukhang
Kekalau kahud di NYak

Sapa gelakh aslina
Sappai tanno mak pandai
Kinandi benni nana
sikam khua mu indai

khadu ni Atun Lia
muli Tinggal di Riyad
khajin ya manjau juga
bu wayak ni semangat

ki wayak ni nyemuka
khisok ni geppung khagah
mak akhu nyela wada
mak akhu moneh makhah

asli ne pagelaran
khena ki hane di nyak.
khadu beni kenalan
jejama demon wayak

Tanno nyak haga laju
Nyubow dialek nyo
Ricka Rahmat ku tuju
Mun mak salah jak menggalow

Mun mak paham Nyo,
Dialek api moneh pandai
Iya pernah komen juk enow
dinana, di nyak. indai

khadu ni Ginannsya Gina.
lagi anak ni minan
tanno mak di indonesia
Ninggal ko pemekonan

Mak lamon ga ku tulis
Gelakh ni adik nakan
Kanah injuk kehimbis
Nepotisme hani tiyan.

singgah di Matsayuti Putra Penyimbang
Khadu khisok mepanjak
Khisok nyak tutukh abang
kekala moneh mamak

Pernah nyani wakhahan
Ya judul ni ; PELAUT
cekhita lucu nihan
Gelakh ku kena sebut

"NYAK DEMON KIDANG KHUGUI"

lahlawi temon tegi
Tanjakan di sedayu
Ku bidi juga hati
Adek do sai ku tuju

Hana hana ni kayu
Mangga di tengah pekon
Hana-hana ni niku
Mak luput jak angangon

Kemiccak cabus di wai
Mati di sambar kenui
Kik niku haga pandai
Nyak demon kidang khugui

SURABAYA 20 okt 2013
Oleh Heri Al Kusyairi

~"GALUT"~

Sakkah pappang ni gedang
Ni sakhang tupai tanoh
Galut nyak tekhok mulang
Tikham di kundang jaoh

Cadang hati ku cadang
Tikham hantakha jaoh
Angon mak kesasandang
Nyani badan ku lemoh

Merantau Pukakambang
Galut nyak tekhok medoh
Nyak kena nasip malang
Kundang lijung mak moloh

Alloh lawi nyak tikham
Nyak jaoh niku jaoh
Siang kak dengan malam
Mak khippak khambak luoh.

Surabaya 4 Noverber 2013
Oleh Heri Alkhusyairi..

~"KHINYING"~

Alloh lawi menapi
Bang lalang mak karuan
Khinying setengah mati
Mak jelas di lalangan

Hinno khalut gelakh ni
Mullli pai cakak kawan
Nyekhita di kanca ni
Ya lalang mak ketahan

Mulli lunik ganta ji
Cekhita ni mak nahan
Makkung bela cawa ni
KHadu lalang nenggalan

Dang kutti heran lawi
Mungkin khadu Usungan
Ya lagi ngukha lawi
Mangkung dewasa kawan

Kapan tiba waktu ni
Bakal sadar nenggalan
Butambah di umukh ni
Khadu dewasa kawan.

Surabaya 9 November 2013.
Oleh Heri Alkhusyairi..

"CALEG PARTAI JEKHING"

Buminyak urang-aring
Gaya mekhanai tumbai
Caleg jak partai jekhing
Ga nyapa kutti indai

Kantu bang kutti gekhing
Cuba tinuk khik tindai
Jujur lamon sai gekhing
ngilu pilih kutti pai

Dang lupa tahun depan
Tulung kutti pilih nyak
Pemimpin masa depan
Jujur mak munih tamak

Nyak ngedok wajah tampan
Ni kahut mak ni sanak
Pasti kutti berkesan
Mak bakal ga ngelimak

Kik liak ko jak tampang
Jujur, bekhani, cerdas
Di panggung munih lantang
Kak debah sebagi bias

Ajo janji ku ulang
Kelawan kutti dija
Apa bila nyak menang
Kubangun jambatan selat sunda

Ingak-ingak bulan April th 2014 dang lupa pilih partai "JEKHING (Jujur Lamon sai Gekhing) ojo-lali , tong hilap nya'
Surabaya 11 November 2013 Oleh Heri Alkhusyairi..
Karakter diri & zodiak leo — bersama Heri Alkhusyairi.

"MEKHANAI JABALAN"

Ajo kutulis kisah
Kisah mekhanai jabalan
Mak khippak pedom dawah
Ngudut ngupi khik mengan

Kapan kak wat tontonan
Mulai nyusun khencaka
Nyepok modal hiburan
Mulai maling kelapa

Hani pakai nyaweran
Juga mudal juakha
Di khang sai wat orgenan
Joget lawan biduan na

Di khang sai wat tontonan
Pasti wat moneh koprok na
Mulai masang khibuan
Bang luah ulai naga.

Nginum mak ketinggalan
Mabuk yu moneh juga
Khanno do kik jabalan
Gaya ni mak kehingga.

Mahap wih lawan kutti sai mak jabalan,,wkwkwk

~"UKHUNG BULAMBAN"~

~""UKHUNG BULAMBAN""~

Sakkah pappang ni gedang
Kena sebat penduyu
Niku dang khena sayang
Ngampilaju dikhi ku

Hiwang ku diku sayang
Mati helau cawa mu
Bang ganta nyak di buang
Niku wat kundang baru

Niku wat kundang baru
Ya helau betik hati
Di banding ko dikhi ku
Ya lebih segala ni

Ya lebih segala ni
Mula wi nyak di kas kon
Mak kusangka sekali
Bang khekhaba ku temon

Nangun haku sekeji
Betik penyin pai niku
Ganta bukti ni api
Sangun temon cawa ku

Sangun temon cawaku
Ukhung kham bulambanan
Andan kundang baru mu
Kekalau niku senang.

MERANTAU

~"MERANTAU"~

Udi ya gutukh midokh
Labung netai pumatang
Lamon sai lapah midokh
Setahun ampai mulang

Injuk ga maju mondokh
Kak kham haga nyambekhang
Kuk hulu khasa podokh
Pusing alang kepalang

Dang sampai haga tanjokh
Pikikh pai matang-matang
kik guai khadu tepokh
Mak guna lagi di hiwang

Pak badan haga tinyukh
Kik kham khadu nyambekhang
Dang lagi haga mundukh
Khadu alang kepalang

Niat kham lapah midokh
Kekalau nungga lapang
Segala ni ti atukh
Dipa juga ni khang-khang.

Lanjut ko dalih timbal pai kutti puakhi..!!!

Surabaya 17 November 2013
Oleh Heri Alkhusyairi.

~"KHAGAH KEMANGIAN"~

Ajo lugah ni guai
Ngisi masa liburan
Haga nyani pantun pai
Kakalau ikutti demon

Pantun hinji kusani
Ulih mak dok kekhjaan
Sesambil nginum kupi
Sejakh guai hiburan

Judul ni pantun sinji
Khagah sai kemangian
Alloh sedih ni lawi
Hukhik di perantawan

Jawoh jak muanak muakhi
Santokh hukhik nengalan
Di kota khasa mangi
Ulih lampung nenggalan

Ungai pai kutti nyak ji wuyy..


Surabaya 23 November 2013

SEKELUMIT ADAT LAMPUNG "SESIAHAN"



Sesiahan adat muda mudi  LAMPUNG berpacaran tempo dulu yang dilakukan saat malam  setelah sholat Isya hingga menjelang sholat subuh.

Mekhanai ( Pria/bujang ) akan mendatangi rumah si gadis tapi hanya diluar rumah. Si bujang akan mengetuk ngetuk dengan halus dinding kamar, yang umumnya terbuat dari papan kayu untuk memberi tahu si gadis kalau ada pria yang menaksirnya, lalu setelah itu jika si gadis berminat maka dia akan menyambut ketukan pria diluar tersebut.

Lalu setelah itu terjadilah perkenalan lalu percakapan yang hanya di lakukan secara berbisik dengan tetap terpisah oleh dinding . Percakapan pun di mulai dengan berbagai macam tema , yang tentunya di sertai rayuan dan senda gurau ataupun saling memuji dari kedua belah pihak, bahkan hingga pantun yang saling berbalas ..,

Sesihan ini bila saling cocok bisa terjadi hingga subuh baru akan berakhir, jika mereka telah saling mengenal seadanya, dan merasa cocok dalam berbincang,mereka akan melakukan sesiahan berulang ulkang kali di waktu yang berbeda.

Jika telah beberapa kali sesiahan antara mereka sudah merasa saling cocok dan saling mempunyai

Perasaan saling menyukai,maka di aturlah janji untuk bertemu muka atau bertemu secara langsung yang di sebut BUKHASAN

Jumat, 03 Januari 2014

Pelangiku





Bertemu denganmu adalah Hijau
Tertarik denganmu adalah Biru
Mencintaimu adalah Jingga
 Merindumu adalah Kuning
Cemburuimu adalah Kelabu
Marah kepadamu adalah Merah
Berpisah denganmu adalah Hitam
Tapi
Warna itu tak akan pudar
Karena Dirimu mewarnai duniaku
Membuatku Indah
Dan
Kau Adalah yang terindah